Rabu, 18 Maret 2009

* Sahabat Yang Menaruh Kasih *

Sahabat Yang Menaruh Kasih



Seekor anjing, berada di tengah jalan menjaga anjing lain yg mati karena tertabrak mobil. Dengan menggunakan kakinya, anjing tersebut berusaha membangunkan temannya. Dia terus berusaha mendorong temannya yg telah mati ke menepi ke sisi lain jalan, tetapi dia tidak sanggup melakukannya. Ketika orang-orang mau menolongnya, dia menyalak, mengusir mereka yg mendekati temannya yang telah mati. Walaupun lalulintas padat, dia tetap tidak mau menjauh dari sahabatnya. Banyak orang yg menyaksikan kejadian dan sangat mengharukan, betapa seekor anjing saja bisa menunjukan kesetiaan terhadap sahabatnya.

Bagaimana dengan Anda? Sudahkah Anda menghargai teman dan sahabat Anda selama Anda masih hidup? Teman itu seperti balon, sekali dilepas mungkin kita tidak akan mendapatkannya kembali.

Terkadang kita terlalu mempermasalahkan siapa yang benar dan siapa yang salah. Kita terlalu berpatokan pada prinsip "Yang salah harus meminta maaf pada yang benar." Seringkali kita tidak mau meminta maaf pada sahabat kita hanya lantaran kita merasa paling benar sendiri atau gengsi. Padahal sebenarnya dalam bersahabat, tidak peduli siapapun yang salah, keduanya harus saling meminta maaf dan memaafkan.

Terkadang kita terlalu sibuk dengan urusan kita sendiri hingga tidak sadar kalau kita tidak menghiraukan teman kita. Mungkin saat itu mereka sedang ada masalah dan butuh kita, sedangkan kita sendiri terlalu sibuk dengan urusan kita sendiri. Kalau sudah begitu, jangan salahkan kalau Anda tidak akan punya sahabat sejati seumur hidup Anda.

Berikan yang terbaik kepada teman-teman dan sahabat-sahabat kita. Jangan kecewakan mereka. Berusahalah untuk menjadi seorang teman dan sahabat bagi orang lain. Jangan menuntut sahabat Anda. Hingga suatu hari ketika Anda tidak ada, maka akan ada banyak orang yang akan menangisi kepergian Anda.



Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :

Tuhan Yesus, aku menyadari bahwa aku seorang berdosa yang tidak bisa menyelamatkan diriku sendiri. Aku membutuhkan Engkau. Aku mengakui bahwa aku telah berdosa terhadap Engkau. Saat ini aku minta agar darah-Mu menghapuskan segala kesalahanku. Hari ini aku mengundang Engkau, Tuhan Yesus, mari masuk ke dalam hatiku. Aku menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juru Selamat satu-satunya dalam hidupku. Aku percaya bahwa Engkau Yesus adalah Tuhan yang telah mati dan bangkit untuk menyelamatkan dan memulihkanku. Terima kasih Tuhan, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin!

Indahnya Pengampunan


Indahnya Pengampunan



Matius 6:12
Dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 79; Roma 7; Ulangan 5-6

Gladys adalah isteri dari pendeta Graham Staines yang berasal dari Australia. Dalam pelayanan mereka ke Orissa, India, Gladys harus kehilangan suami dan juga kedua anaknya dalam sebuah kekerasan yang terjadi di sana. Namun dalam suasana penuh duka seperti itu, Gladys menyatakan bahwa ia memaafkan pembunuh suami serta kedua anaknya. "Saya telah memaafkan pembunuh suami saya dan tidak memiliki kebencian. Karena pengampunan membawa kesembuhan dari kebencian dan kekerasan," tegas Gladys. Setelah kematian suami dan kedua anaknya, ia tetap tinggal di Orissa dan meneruskan pelayanan yang dimulai oleh suaminya di rumah kaum penderita lepra.

Pengampunan adalah jalan yang menghubungkan kembali pemulihan hubungan yang terputus antara Allah dan manusia. Allah melakukannya dengan menjelma menjadi manusia serta mengalami penderitaan sebagai ganti hukuman yang mestinya diterima oleh manusia.

Pengampunan yang dilakukan secara tulus dan sukarela atas kesalahan orang lain - entah kecil maupun besar - akan menyembuhkan luka hati yang ada pada dirinya sendiri. Hal itu juga mendatangkan pemulihan atas hubungan yang retak.

Tuhan Yesus menempatkan pengampunan antar sesama itu sebagai prasyarat pengampunan yang disediakan Allah bagi manusia. Jika seseorang bersedia mengampuni kesalahan sesamanya, Allah juga akan mengampuni kesalahan orang itu, begitu pula sebaliknya. Dampak pengampunan itu tidak hanya dirasakan oleh pribadi yang bersangkutan, tetapi juga orang-orang di sekitarnya.

Orang yang tidak bisa memaafkan orang lain adalah orang yang memutuskan jembatan kehidupan yang harus dilaluinya.



Apakah Anda diberkati oleh artikel di atas? Anda ingin mengalaminya? Ikuti doa di bawah ini :

Tuhan Yesus, aku menyadari bahwa aku seorang berdosa yang tidak bisa menyelamatkan diriku sendiri. Aku membutuhkan Engkau. Aku mengakui bahwa aku telah berdosa terhadap Engkau. Saat ini aku minta agar darah-Mu menghapuskan segala kesalahanku. Hari ini aku mengundang Engkau, Tuhan Yesus, mari masuk ke dalam hatiku. Aku menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juru Selamat satu-satunya dalam hidupku. Aku percaya bahwa Engkau Yesus adalah Tuhan yang telah mati dan bangkit untuk menyelamatkan dan memulihkanku. Terima kasih Tuhan, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin!


- Jawaban.com -